Perbedaan Horse Power (HP) Dengan Brake Horse Power (BHP) Kendaraan Bermotor

Edit
Perbedaan Horse Power (HP) Dengan Brake Horse Power (BHP) Kendaraan Bermotor

Horse power (HP) dan brake horse power (BHP) adalah dua istilah yang sering digunakan untuk mengukur tenaga mesin kendaraan bermotor.

Kedua istilah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, meskipun secara umum keduanya mengukur tenaga yang dihasilkan oleh mesin.

Horse power (HP)

Horse power (Tenaga Kuda) adalah satuan pengukuran daya yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan atau kinerja mesin.

Dalam hal ini, HP sering digunakan dalam pengukuran daya output mesin pembakaran internal.

Unit pengukuran tenaga yang pertama kali diperkenalkan oleh James Watt pada tahun 1782.

Watt menggunakan tenaga kuda sebagai acuan untuk mengukur tenaga mesin.

Satu horse power setara dengan tenaga yang dibutuhkan untuk mengangkat beban seberat 75 kilogram setinggi 1 meter dalam waktu satu detik.

Brake horse power (BHP)

Brake horse power adalah tenaga yang dihasilkan oleh mesin setelah dikurangi dengan tenaga yang hilang akibat gesekan transmisi dan komponen lainnya.

Misalnya dari gesekan gearbox, alternator, diferensial, pompa hidraulik, turbocharger, dan komponen terkait lainnya.

BHP biasanya diukur dengan menggunakan dynamometer.

Perbedaan HP dan BHP

Perbedaan utama antara HP dan BHP yaitu BHP selalu lebih kecil dari HP.

Hal ini dikarenakan tenaga yang hilang akibat gesekan transmisi dan komponen lainnya yang tidak dapat dihindari.

Secara umum, perbedaan antara HP dan BHP dapat digambarkan sebagai berikut:

Perbedaan Horse Power (HP) Dengan Brake Horse Power (BHP) Kendaraan Bermotor

Horse power (HP)

Pengukuran : Tenaga yang dihasilkan oleh mesin tanpa memperhitungkan tenaga yang hilang akibat gesekan transmisi dan komponen lainnya.

Nilai : Selalu lebih besar dari BHP.

Satuan : Daya kuda.

Penggunaan : Untuk mengukur tenaga mesin secara umum.

Brake horse power (BHP)

Pengukuran : Tenaga yang dihasilkan oleh mesin setelah dikurangi dengan tenaga yang hilang akibat gesekan transmisi dan komponen lainnya.

Nilai : Selalu lebih kecil dari HP.

Satuan : Daya kuda.

Penggunaan : Untuk mengukur performa mesin secara akurat.

Contoh

Misalkan sebuah mesin memiliki tenaga 100 HP. Tenaga ini belum memperhitungkan tenaga yang hilang akibat gesekan transmisi dan komponen lainnya.

Setelah diukur dengan dynamometer, tenaga mesin tersebut ternyata hanya sebesar 90 BHP.

Hal ini berarti bahwa 10% tenaga mesin tersebut hilang akibat gesekan transmisi dan komponen lainnya.

Secara umum, semakin tinggi nilai BHP, maka performa mesin akan semakin baik.

Namun, perlu diingat bahwa BHP hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi performa mesin.

Faktor lain yang juga penting adalah torsi, efisiensi mesin, dan transmisi.

Komentar

  1. Emang bisa menghitung tenaga mesin tanpa friksi internal mesin? Kalo tanpa friksi transmisi baru bisa.

    BalasHapus

Posting Komentar

URL Copied!